Rabu, 29 Februari 2012

Pengukuhan DPP Pemuda Melayu Kalbar 2011-2016


Melayu Toleran, Tak Hilang Ditelan Zaman 
Jadi Terdepan di Segala Bidang Kehidupan

Pengukuhan H Firman Muntaco SH MH sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Melayu Kalbar (PMKB) Periode 2011-2016 berlangsung meriah, Sabtu, 25 Februari 2012 di Taman Alun Kapuas Pontianak.
Slogan “Tak kan Hilang Melayu Ditelan Zaman” dan “Tekad Melayu Nusantara Bersatu” seolah tercermin dalam rangkaian acara yang dihadiri ribuan massa itu. Ketua umum terpilih, Firman Muntaco saat memasuki tempat upacara pengukuhan terlebih dahulu melalui prosesi adat tepung tawar.
Usai pengukuhan dilanjutkan atraksi terjun payung oleh angkatan udara. Sebanyak lima orang penerjun melayang disaksikan para tamu undangan. Salah seorang penerjun membawa bendera bertuliskan selamat dan sukses atas dilantiknya H Firman Muntaco SH MH sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Melayu Kalbar (PMKB) Periode 2011-2016.
Acara semakin meriah dengan atraksi drum band dari SMA Saka Bakti Bayangkara. Sebagai pembuka untuk dimulainya karnaval dan kirab keliling Kota Pontianak. Berbagai elemen bergabung dalam karnaval tersebut. Mulai dari pasukan berkuda, motor besar, puluhan mobil yang dihias menunjukkan kebesaran Melayu.
Dua ekor naga dari Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Bengkayang dipertunjukkan. Lengkap sudah mencerminkan harmonisasi etnis di Kalbar. Pada malam sebelumnya, diselenggarakan hiburan rakyat yang menghadirkan Once Band, Iis Dahlia, dan Tiga Macan.
Seperti diketahui, PMKB merupakan perubahan nama dari sebelumnya yakni PFKPM. Penggantian nama tersebut melalui mubes III akhir tahun 2011. “Saya minta maaf kepada para pendiri PFKPM, tidak ada maksud mengubah nama organisasi ini,” kata Firman dalam acara ramah tamah di Hotel Mercure Pontianak, Jumat (24/2).
Dijelaskan Firman, hanya penyebutannya saja dari PFKPM menjadi PMKB. Soal singkatan nama organisasi ini awalnya mirip forum bentukan kepolisian yaitu FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat). “Perubahan nama untuk mempermudah dalam penyebutannya saja,” kata Firman.
Ia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan 14 DPD PFKPM kabupaten/kota se-Kalbar yang sudah memilihnya secara aklamasi. “Terutama dari Singkawang, Bengkayang, dan Sambas yang pertama kali menyampaikan keinginannya supaya saya menjadi ketua.”
Dijelaskan dia, HM Husni Thamrien, Ketua DPD PFKPM Kabupaten Pontianak yang mengomunikasikannya. “Alhamdulillah semuanya sepakat, karena di dalam Melayu diutamakan musyawarah mufakatnya,” kata Firman yang juga Bupati Melawi ini.
Ia mengimbau kepada masing-masing puak harus bergandengan dalam mengejar, berperan dalam pembangunan daerah ini. Suku-suku besar di Kalbar harus bersama-sama bagaimana membangun daerah ini.
“Pemuda Melayu siap di depan untuk membawa demokrasi. Kalau Melayu kalah tunjuk diri sendiri kenapa kalah. Sehingga tidak ada yang saling gosok, karena intinya sama bagaimana bisa memajukan daerah ini,” tegas Firman.
Firman ditemui usai pengukuhan mengatakan, Melayu merupakan bagian dari penduduk asli daerah ini. Oleh karena itu, bagaimana ke depan Pemuda Melayu bisa mengambil peran dalam pembangunan dan kemajuan masyarakat Kalbar.
“Ada keinginan dari kawan-kawan untuk menjadikan PMKB suatu ikatan dalam mencapai tujuan bersama. Kita menjadi suatu kekuatan mulai dari ekonomi, pembangunan, politik, sehingga Melayu menjadi tuan rumah di Kalbar,” tuturnya.
Pengukuhan ini memperlihatkan kekuatan pemuda Melayu. Ke depan Firman bertekad bagaimana menjadikan pemuda Melayu harus terdepan. Mulai dari pendidikan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya sebagai kekuatan tersendiri.
Berkenaan calon yang didukung dalam pilgub, Firman mengatakan masih belum ada. “Yang jelas kita mengimbau seluruh pemuda Melayu harus menggunakan hak pilihnya. Jaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Melayu suku yang sangat toleran. Tetapi Melayu juga punya sikap tegas,” kata Firman. (kie)

Sumber:  http://www.equator-news.com/utama/20120226/melayu-toleran-tak-hilang-ditelan-zaman

1 komentar:

  1. Mau Tau Mental Pejabat Kita ??? Simaklah berita berikut :
    JAKARTA— Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar menyerahkan hasil Tes Kompetensi dasar (TKD) bagi pemerintah daerah dari pelamar umum ke Sekda Provinsi di kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, Kamis (19/12).
    Hasil tes berupa soft copy dan hard copy tersebut akan diserahkan ke kabupaten/kota di wilayah provinsi untuk diumumkan pada 24 Desember 2013.
    Saat penyerahan hasil TKD CPNS itu, sejumlah pejabat pemerintah provinsi sempat menolak untuk mengumumkan kelulusan tes CPNS 2013 yang diserahkan oleh Panselnas. Mereka beralasan tidak mau mengambil resiko didemo oleh masyarakat atas hasil TKD yang tidak memuaskan.
    Daerah yang menolak mengumumkan tersebut antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, dan Sumatera Utara. Bahkan, mereka sempat mengembalikan paket yang diserahkan oleh Pansel. Para pejabat dari masing-masing provinsi itu menginginkan pusat mengumumkan terlebih dahulu.
    “Kami mau membawa hasil TKD-nya ke daerah karena ini sudah ditunggu-tunggu. Tapi ini akan kami simpan dan kami tunggu pusat umumkan duluan," kata Kepala BKD Kalimantan Barat Robertus Isdius usai penyerahan softcopy hasil TKD.
    Menyikapi hal itu, Asdep Perumusan Kebijakan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Arizal meminta agar mereka membuat berita acara, yang ditandatangani Sekda Provinsi di atas meterai.
    Hal ini perlu karena yang berwenang menetapkan kelulusan tes CPNS adalah pejabat pembina kepegawaian masing-masing daerah. Untuk provinsi oleh gubernur, kabupaten oleh bupati, dan kota oleh wali kota.
    "Kementerian PAN-RB tidak bisa menetapkan kelulusan, yang berhak adalah PPK dengan mengacu pada hasil TKD yang sudah kita serahkan ke masing-masing daerah," ujar Arizal.
    Namun, akhirnya para pejabat dari pemerintah provinsi itu pun membawa paket hasil TKD CPNS pelamar umum dengan sistem LJK, tetapi akan mengumumkan setelah hasilnya diumumkan oleh Kementerian PAN-RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
    Joki
    Azwar Abubakar dalam sambutannya mengatakan hasil TKD ini merupakan bagian dari proses rekrutmen CPNS yang harus dijaga konsistensinya. Tidak ada tolong menolong lagi dalam seleksi CPNS.
    Dikatakan, seleksi CPNS yang bersih, obyektif, transparan, adil dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), selain menghasilkan putera-puteri terbaik bangsa, juga akan mengembalikan kepercayaan publik kepada pemerintah.
    “Kita ingin ekstrem dalam melakukan perubahan, tapi kalau tarik menarik terlalu keras bahaya juga. Terlalu landai tidak berubah, terlalu curam akan tumpah. Jadi harus mencari keseimbangan di tengah-tengahnya,” tambahnya.
    Sementara Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan hasil TKD pelamar umum seleksi CPNS tahun 2013 akan diumumkan tanggal 24 Desember oleh pemerintah daerah, sedangkan bagi tenaga honorer kategori 2 akan diumumkan pada bulan Januari 2014.
    Dikatakan, peserta TKD CPNS yang menggunakan sistem lembar jawab komputer (LJK) sejumlah 774.508 orang dari pelamar umum, dan 1.000.200 dari tenaga honorer kategori 2. Setiawan mengungkapkan Panselnas menemukan sejumlah LJK yang tidak valid.
    Ada biodata satu orang peserta TKD LJK yang sama di lebih dari satu provinsi. Hal ini mengindikasikan adanya joki. Hal seperti itu menjadi temuan yang cukup banyak. Selain itu ditemukan juga nama yang sama dalam satu instansi, biodata yang tidak ada sama sekali, serta peserta yang salah jenjang soalnya.
    Dalam penyerahan hasil TKD seleksi CPNS tahun 2013 dari pelamar umum tersebut, menurut Setiawan sudah dicantumkan keterangan kenapa tidak valid dan sebagainya.
    “Saya harap baik pusat maupun daerah dapat satu visi untuk mendapatkan calon pegawai negeri yang terbaik,” ungkapnya.
    Selain TKD dengan sistem LJK, ada juga kementerian/lembaga/pemda yang menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Jumlahnya sebanyak 261.859 orang terdiri dari 150.000 peserta dari pusat, 78 ribu peserta dari provinsi, dan 25 ribu peserta dari kabupaten/kota. (Antara)

    BalasHapus